Tubuh penguin sangat sesuai untuk
berenang dan hidup di air.
Sayapnya merupakan pendayung dan tidak mampu untuk terbang. Di daratan penguin
menggunakan ekor dan sayapnya untuk menjaga keseimbangan ketika berjalan.
Setiap penguin memiliki warna putih di sebelah dalam tubuhnya dan warna gelap (biasanya hitam) di sebelah luar tubuh. Hal ini berguna untuk kamuflase. Hewan
pemangsa seperti singa laut dari dalam air akan sulit untuk melihat penguin karena
perutnya yang berwarna putih bercampur dengan pantulan permukaan air laut.
Sedangkan permukaan gelap pada punggungnya juga menyamarkan penguin dari
pandangan hewan pemangsa di atas air
J adaptasi
fisiologi
kunci adaptasi
sehingga penguin dapat bertahan hidup di udara dingin di kutub selatan terletak
pada jaringan pembuluh darah yang ada di bahu yang membatasi hilangnya panas
lewat sayap mereka. Darah yang mengalir dari sayap ke tubuh akan melewati
aliran darah dari tubuh ke sayap. Hasilnya, darah dingin yang mengalir dari
sayap akan dihangatkan oleh darah hangat dari tubuh ke sayap. Dengan demikian,
kondisi hangat tetap dipertahankan.
J Adaptasi
tingkah laku
Namun satu bentuk pertengkaran besar
antar penguin akan terjadi jika seekor ibu
penguin kehilangan anaknya (karena tidak bisa bertahan dalam badai besar atau
dimakan oleh hewan pemangsa).
Jika seekor anak hilang, maka ibu penguin akan "mencuri" seekor anak
penguin dari ibu penguin yang lain. Tingkah laku ini menarik perhatian ilmuwan. Menariknya, penguin-penguin betina
lain dalam kelompok penguin tersebut tidak menyukai "pencurian" ini
dan akan menolong dan "membela" ibu penguin yang anaknya dicuri.